Di era globalisasi ini,jejaring
sosial semakin populer di seluruh dunia. Jika awalnya hanya kaum remaja saja
yang menggandrungi dunia media jejaring sosial, saat ini hampir seluruh usia
menggunakan media jejaring sosial. Mulai dari anak yang masih berada di sekolah
dasar,sampai orang dewasa yang sudah mulai bekerja. Media jejaring sosial
digunakan untuk berkomunikasi lewat dunia maya. Dan berkomunikasi menggunakan
jejaring sosial sangat mudah dan cepat. Selain itu jarak yang jauh sekalipun
tidak menjadi masalah. Dua orang dari negara yang berbeda pun bisa
berkomunikasi lewat media jejaring sosial.
Media jejaring sosial yang
populer dan sering digunakan saat ini adalah
Twitter,Facebook,Blogger,Friendster,MySpace,YouTube,Tumblr,Instagram dan
sebagainya. Jika awalnya semua media jejaring sosial ini hanya bisa dinikmati
oleh pengguna komputer yang memiliki jaringan internet,saat ini sudah tidak
lagi. Kita bisa menikmati media jejaring sosial melalui ponsel atau telpon
genggam. Biaya nya pun juga tidak mahal,saat ini banyak operator yang
menawarkan paket internet untuk satu bulan,dan hanya dikenakan biaya
sebesar Rp.50.000 sampai Rp. 150.000
Maraknya pengguna internet dan
media jejaring sosial juga berlaku di
Indonesia. Jika awalnya hanya sedikit
saja orang Indonesia yang memakai internet,sekarang sudah tidak
lagi. Saat ini ada 45 juta pelanggan
internet di Indonesia. Selain itu,soal
pengguna media jejaring sosial,Negara Indonesia juga tidak kalah dari
negara lain. Setelah dihitung,dari penduduk Indonesia yang berjumlah 220 juta
penduduk,ada sekitar 30,1 juta penduduk Indonesia yang menjadi pengguna
facebook. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak nomor 2 terbesar di dunia.
Tidak hanya itu saja,pengguna twitter di Indonesia ada sekitar 6,2 juta orang
dan jumlah ini merupakan nomor 3 terbesar di Asia. Dan aktivitas pengguna
twitter di Indonesia ada sekitar 20,8 persen. Padahal,di negara Amerika
saja,aktivitas twitter hanya ada sekitar 11,9 persen.
Dan ada pengguna blogger yang
berjumlah sekitar 2,7 juta di Indonesia. Serta ada 150-180 juta orang di
Indonesia yang sudah memiliki ponsel. Sebenarnya,apakah semua ini memiliki dampak?
Jawaban nya adalah ya.
Dampak positif yang ditimbulkan
contohnya adalah:
Harry Van Yogya.
Harry adalah seorang tukang becak single parents dari
kota Jogja,ia ditinggal mati oleh istrinya yang menjadi korban gempa Jogja pada
tahun2006.
Harry menggunakan media jejaring sosial,yaitu facebook untuk menawarkan
jasanya. Dan usaha Harry ini membuahkan hasil. Ada orang luar negri yang
tertarik dengan jasa yang ditawarkan Harry. Harry lalu melakukan chat dengan
orang luar negri itu (melalui facebook tentunya) sampai akhirnya terjadi suatu
kesepakatan. Orang luar negri itu datang
ke Jogja dan menemui Harry. Selain mengantar orang luar negri itu menggunakan
becak,Harry juga menjadi guide yang bayaranya juga tidak sedikit. Sejak saat
itu Harry mendapatkan order
Mas Blontank dari komunitas Blogger Bengawan
Mas Blontank dkk menggunakan media
jejaring sosial Blogger untuk mengundang sumber daya lain. Blog yang mereka
buat,dapat memberikan pada kita berbagai macam informasi unik,ataupun
berita-berita yang penting..
Sammy Pangerapan menjelaskan,blog sebagai media jejaring sosial,dapat
digunakan untuk melakukan berbagai macam hal,seperti berbisnis,mencari
ilmu,menyiarkan berita-berita penting,dan sebagainya.
Valensia Mieke Randa
Bagi Valensia,satu nyawa itu berharga. Maka dari itu,Valensia menggunakan
blog untuk menyiarkan berita kebutuhan darah.
“Darah yang paling susah didapatkan adalah darah AB dan darah resus
negatif”,ujar Valensia. Berkat usaha Valensia,seorang wanita berumur 25 tahun
bernama Ana Maria dapat terselamatkan. Ana menderita kanker rahim dan sama
sekali belum pernah menikah. Ana tidak bisa mendapatkan donor darah AB sehingga
tidak bisa menjalani operasi hingga berbulan-bulan sampai akhirnya perutnya
membengkak. Pada akhirnya,Ana berhasil mendapatkan pendonor akibat berita yang
tersebar melalui media jejaring sosial.
Peduli Prita
Nasib malang menimpa Prita,ia mengeluh tentang pelayanan sebuah Rumah
Sakit dan menyiarkanya di facebook. Akhirnya rumah sakit itu menuntut Prita,dan
Prita harus membayar sejumlah denda yang jumlahnya tidak sedikit. Berita
kemalangan Prita ini tersebar ke seluruh Indonesia dengan bantuan jejaring
sosial. Pada akhirnya,Prita mendapatkan banyak sumbangan dan mampu melunasi
dendanya. Ini membuktikan masyarakat Indonesia memiliki rasa kepedulian yang
tinggi terhadap kemalangan orang lain.
Dukungan Bibit-Chandra
Pada bulan Oktober 2009,anggota KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah
ditahan karena diduga menerima suap. Publik menilai otoritas politik memfitnah
mereka untuk melemahkan KPK. Dukungan bagi Bibit-Chandra terjadi di dunia maya
hingga jalanan. Dan akhirnya mereka berhasil dibebaskan.
Jalin Merapi
Jejaring sosial digunakan untuk menyebarkan berita evakuasi. Suatu
facebook dan twitter bernama Jalin Merapi menyebarkan berita tentang terjadinya
bencana Gunung Merapi dan banyak pengungsi yang harus ditolong. Pada saat
itu,harus ada suatu gerakan yang dapat menolong pengungsi dan korban yang
terjebak di daerah sekitar gunung merapi. Tersebarnya berita ini melalui
jejaring sosial membuahkan hasil yang luar biasa. “Saya mengetahui berita ini
dari Twitter. sebenarnya saya bisa membantu dengan mentransfer sejumlah uang.
Tapi saya sedang punya banyak waktu,dan saya memutuskan untuk menyumbang tenaga.
Membantu para pengungsi di sana”,tutur Putri,salah seorang relawan.
Semua contoh di atas membuktikan bahwa bangsa Indonesia dapat
memaksimalkan kegunaan jejaring sosial dengan baik. Dan bangsa Indonesia dapat
memberikan contoh kepada bangsa-bangsa lain untuk menggunakan jejaring sosial
dengan baik dan benar.