Tequila Sunrise Cocktail Morning Tea : 2013

Halaman

Sabtu, 19 Januari 2013

Ringkasan Film #Linimassa 1



Di era globalisasi ini,jejaring sosial semakin populer di seluruh dunia. Jika awalnya hanya kaum remaja saja yang menggandrungi dunia media jejaring sosial, saat ini hampir seluruh usia menggunakan media jejaring sosial. Mulai dari anak yang masih berada di sekolah dasar,sampai orang dewasa yang sudah mulai bekerja. Media jejaring sosial digunakan untuk berkomunikasi lewat dunia maya. Dan berkomunikasi menggunakan jejaring sosial sangat mudah dan cepat. Selain itu jarak yang jauh sekalipun tidak menjadi masalah. Dua orang dari negara yang berbeda pun bisa berkomunikasi lewat media jejaring sosial. 
Media jejaring sosial yang populer dan sering digunakan saat ini adalah Twitter,Facebook,Blogger,Friendster,MySpace,YouTube,Tumblr,Instagram dan sebagainya. Jika awalnya semua media jejaring sosial ini hanya bisa dinikmati oleh pengguna komputer yang memiliki jaringan internet,saat ini sudah tidak lagi. Kita bisa menikmati media jejaring sosial melalui ponsel atau telpon genggam. Biaya nya pun juga tidak mahal,saat ini banyak operator yang menawarkan paket internet untuk satu bulan,dan hanya dikenakan biaya sebesar  Rp.50.000 sampai Rp. 150.000
Maraknya pengguna internet dan media jejaring sosial  juga berlaku di Indonesia. Jika awalnya hanya sedikit  saja orang Indonesia yang memakai internet,sekarang sudah tidak lagi.  Saat ini ada 45 juta pelanggan internet di Indonesia. Selain itu,soal  pengguna media jejaring sosial,Negara Indonesia juga tidak kalah dari negara lain. Setelah dihitung,dari penduduk Indonesia yang berjumlah 220 juta penduduk,ada sekitar 30,1 juta penduduk Indonesia yang menjadi pengguna facebook. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak nomor 2 terbesar di dunia. Tidak hanya itu saja,pengguna twitter di Indonesia ada sekitar 6,2 juta orang dan jumlah ini merupakan nomor 3 terbesar di Asia. Dan aktivitas pengguna twitter di Indonesia ada sekitar 20,8 persen. Padahal,di negara Amerika saja,aktivitas twitter hanya ada sekitar 11,9 persen.
Dan ada pengguna blogger yang berjumlah sekitar 2,7 juta di Indonesia. Serta ada 150-180 juta orang di Indonesia yang sudah memiliki ponsel. Sebenarnya,apakah semua ini memiliki dampak? Jawaban nya adalah ya.
Dampak positif yang ditimbulkan contohnya adalah:

Harry Van Yogya.
 Harry adalah seorang tukang becak single parents dari kota Jogja,ia ditinggal mati oleh istrinya yang menjadi korban gempa Jogja pada tahun2006.
Harry menggunakan media jejaring sosial,yaitu facebook untuk menawarkan jasanya. Dan usaha Harry ini membuahkan hasil. Ada orang luar negri yang tertarik dengan jasa yang ditawarkan Harry. Harry lalu melakukan chat dengan orang luar negri itu (melalui facebook tentunya) sampai akhirnya terjadi suatu kesepakatan.  Orang luar negri itu datang ke Jogja dan menemui Harry. Selain mengantar orang luar negri itu menggunakan becak,Harry juga menjadi guide yang bayaranya juga tidak sedikit. Sejak saat itu Harry mendapatkan order




Mas Blontank dari komunitas Blogger Bengawan
Mas Blontank dkk  menggunakan media jejaring sosial Blogger untuk mengundang sumber daya lain. Blog yang mereka buat,dapat memberikan pada kita berbagai macam informasi unik,ataupun berita-berita yang penting..
Sammy Pangerapan menjelaskan,blog sebagai media jejaring sosial,dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam hal,seperti berbisnis,mencari ilmu,menyiarkan berita-berita penting,dan sebagainya.

Valensia Mieke Randa
Bagi Valensia,satu nyawa itu berharga. Maka dari itu,Valensia menggunakan blog untuk menyiarkan berita kebutuhan darah.  “Darah yang paling susah didapatkan adalah darah AB dan darah resus negatif”,ujar Valensia. Berkat usaha Valensia,seorang wanita berumur 25 tahun bernama Ana Maria dapat terselamatkan. Ana menderita kanker rahim dan sama sekali belum pernah menikah. Ana tidak bisa mendapatkan donor darah AB sehingga tidak bisa menjalani operasi hingga berbulan-bulan sampai akhirnya perutnya membengkak. Pada akhirnya,Ana berhasil mendapatkan pendonor akibat berita yang tersebar melalui media jejaring sosial.

Peduli Prita
Nasib malang menimpa Prita,ia mengeluh tentang pelayanan sebuah Rumah Sakit dan menyiarkanya di facebook. Akhirnya rumah sakit itu menuntut Prita,dan Prita harus membayar sejumlah denda yang jumlahnya tidak sedikit. Berita kemalangan Prita ini tersebar ke seluruh Indonesia dengan bantuan jejaring sosial. Pada akhirnya,Prita mendapatkan banyak sumbangan dan mampu melunasi dendanya. Ini membuktikan masyarakat Indonesia memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap kemalangan orang lain.

Dukungan Bibit-Chandra
Pada bulan Oktober 2009,anggota KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah ditahan karena diduga menerima suap. Publik menilai otoritas politik memfitnah mereka untuk melemahkan KPK. Dukungan bagi Bibit-Chandra terjadi di dunia maya hingga jalanan. Dan akhirnya mereka berhasil dibebaskan.

Jalin Merapi
Jejaring sosial digunakan untuk menyebarkan berita evakuasi. Suatu facebook dan twitter bernama Jalin Merapi menyebarkan berita tentang terjadinya bencana Gunung Merapi dan banyak pengungsi yang harus ditolong. Pada saat itu,harus ada suatu gerakan yang dapat menolong pengungsi dan korban yang terjebak di daerah sekitar gunung merapi. Tersebarnya berita ini melalui jejaring sosial membuahkan hasil yang luar biasa. “Saya mengetahui berita ini dari Twitter. sebenarnya saya bisa membantu dengan mentransfer sejumlah uang. Tapi saya sedang punya banyak waktu,dan saya memutuskan untuk menyumbang tenaga. Membantu para pengungsi di sana”,tutur Putri,salah seorang relawan.


Semua contoh di atas membuktikan bahwa bangsa Indonesia dapat memaksimalkan kegunaan jejaring sosial dengan baik. Dan bangsa Indonesia dapat memberikan contoh kepada bangsa-bangsa lain untuk menggunakan jejaring sosial dengan baik dan benar.